Para ahli mengatakan keputusan Twitter itu masuk akal mengingat hubungan yang kontroversial dan kurangnya kepercayaan antara kedua pihak.
"Saya tidak berpikir Twitter akan membatalkan persidangan hanya dengan kata-kata Musk, itu memerlukan lebih banyak kepastian terkait penutupan (transaksi)," kata Andrew Jennings, profesor di Brooklyn Law School dikutip dari AP pada Rabu (5/10/2022).
Dia juga mencatat bahwa perusahaan media sosial itu mungkin khawatir tentang proposal Musk, yang dianggap sebagai taktik penundaan persidangan. Itu karena Musk sudah mencoba menunda persidangan dua kali tanpa hasil.
Perdagangan saham Twitter telah dihentikan hampir sepanjang hari kemarin sambil menunggu rilis berita yang resmi. Namun, saat perdagangan saham dilanjutkan kembali pada Selasa (4/10/2022) malam, saham Twitter melonjak 22% menjadi ditutup pada USD52.