Sekitar Rp340,5 miliar juga akan digunakan untuk peningkatan setoran modal kepada PT Telesys Indonesia (TI) untuk pengembangan kegiatan usaha trading produk Bio Propylene Glycol dan pengembangan bisnis sehubungan dengan pengerjaan proyek wood pellet di Provinsi Bangka Belitung.
Sebanyak Rp40 miliar akan digunakan untuk biaya operasional terkait pengadaan peralatan dan manajemen sistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Terakhir, sebanyak Rp20 miliar akan digunakan untuk kegiatan operasional mengenai Proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Semarang.
“Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk membiayai kegiatan operasional di Perseroan sebagai perusahaan induk, berupa gaji karyawan, sewa kantor, dan biaya operasional kantor lainnya,” tulis manajemen.
(SLF)