IDXChannel - Di tengah tren penurunan harga saham, jumlah investor PT Bank Jago Tbk (ARTO) justru terpantau meningkat signifikan.
Fenomena ini menjadi perhatian di kalangan analis, di mana valuasi saham yang terpangkas dinilai telah menjadikan ARTO sebagai pertofolio yang menarik.
Pandangan ini didasarkan pada fakra bahwa secara fundamental kinerja perusahaan memang terbilang solid dan kuat.
Berdasarkan laporan registrasi efek yang diterbitkan Bank Jago hari ini, Selasa (7/3/2023), jumlah pemegang saham bank berkode ARTO itu per akhir Februari 2023 mencapai 45.066.
Jumlah tersebut naik hampir 3.000 atau 7,12 persen dibandingkan posisi Januari 2023. Bila dibandingkan posisi Februari 2022, maka peningkatan jumlah pemegang saham Bank Jago bahkan melonjak hingga 84,52 persen.
Peningkatan jumlah investor ini terjadi di tengah tren penurunan harga saham, di mana sepanjang Februari 2023, saham ARTO terkoreksi -21,81 persen ke level 2.510.
Menurut Analis MNC Sekuritas, Tirta Citradi, pelaku pasar mengambil kesempatan untuk mengoleksi saham Bank Jago saat valuasinya terdiskon.
Tirta menilai investor menyambut prospek fundamental ARTO yang semakin solid di tengah valuasi yang sudah terdiskon.
"Tahun ini kita akan melihat manuver bisnis Bank Jago melalui penguatan ecosystem-based lending lewat GOTO dan BFIN. Kredit masih dapat tumbuh signifikan, kualitas asset diharapkan membaik dan kondisi pencadangan mencukupi," ujar Tirta.
Secara khusus dengan ekosistem GOTO, Jago sudah melakukan kolaborasi dalam pembukaan rekening via aplikasi gojek, pembayaran QRIS dengan sumber dana rekening Jago, dan integrasi Jago dengan GoBiz.
Menurut Tirta, ke depan ada banyak potensi kerja sama yang bisa dikembangkan lebih lanjut dengan ekosistem GOTO, baik di segmen e-commerce, on demand services, maupun finansial.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, penyaluran kredit Bank Jago per Desember 2022 mencapai Rp 9,3 triliun (tidak diaudit), melonjak 75% dibandingkan posisi akhir 2021.
Pada 2023, Bank Jago menargetkan pertumbuhan kredit double digit. Salah satu strategi yang ditempuh adalah fokus berkolaborasi dengan para mitra dalam berbagai jenis produk pembiayaan.
Sebelumnya riset BNI Sekuritas juga menyebutkan kini saatnya untuk melihat ke depan prospek saham ARTO.
Setidaknya ada 3 tesis investasi yang membuat saham bank digital besutan Jerry Ng ini menarik menurut riset tersebut yakni valuasi yang lebih wajar, eksekusi yang lebih baik hingga kondisi saham ARTO yang saat ini sedang kurang dilirik sehingga membuka peluang upside.
Senada dengan riset BNI Sekuritas, JP Morgan juga menilai bahwa kondisi saham ARTO saat ini memberikan peluang bagi investor yang memiliki appetite terhadap volatilitas maupun durasi. (TSA)