Menurut Tirta, ke depan ada banyak potensi kerja sama yang bisa dikembangkan lebih lanjut dengan ekosistem GOTO, baik di segmen e-commerce, on demand services, maupun finansial.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, penyaluran kredit Bank Jago per Desember 2022 mencapai Rp 9,3 triliun (tidak diaudit), melonjak 75% dibandingkan posisi akhir 2021.
Pada 2023, Bank Jago menargetkan pertumbuhan kredit double digit. Salah satu strategi yang ditempuh adalah fokus berkolaborasi dengan para mitra dalam berbagai jenis produk pembiayaan.
Sebelumnya riset BNI Sekuritas juga menyebutkan kini saatnya untuk melihat ke depan prospek saham ARTO.
Setidaknya ada 3 tesis investasi yang membuat saham bank digital besutan Jerry Ng ini menarik menurut riset tersebut yakni valuasi yang lebih wajar, eksekusi yang lebih baik hingga kondisi saham ARTO yang saat ini sedang kurang dilirik sehingga membuka peluang upside.
Senada dengan riset BNI Sekuritas, JP Morgan juga menilai bahwa kondisi saham ARTO saat ini memberikan peluang bagi investor yang memiliki appetite terhadap volatilitas maupun durasi. (TSA)