sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran The Fed Soal Penurunan Suku Bunga

Market news editor Kunthi Fahmar Sandy
31/12/2025 06:24 WIB
Wall Street atau Bursa Saham AS ditutup melemah, indeks S&P 500 turun untuk hari ketiga berturut-turut.
Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran The Fed Soal Penurunan Suku Bunga (FOTO:iNews Media Group)
Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran The Fed Soal Penurunan Suku Bunga (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Wall Street atau Bursa Saham AS ditutup melemah, indeks S&P 500 turun untuk hari ketiga berturut-turut.

Hal ini dipicu oleh risalah pertemuan Federal Reserve pada Desember yang menunjukkan bahwa anggota Fed pesimistis tentang penurunan suku bunga lebih lanjut di tengah meningkatnya kekhawatiran inflasi.

Dilansir dari laman Investing Rabu (31/10/2025), pada pukul 16.00 ET (21.00 GMT), S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing turun 0,1 persen dan 0,2 persen, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,2 persen, atau 95 poin.

Di sisi lain, risalah rapat Fed bulan Desember mengungkap perbedaan pendapat di antara anggota Fed mengenai apakah menunda atau memangkas suku bunga lebih lanjut.

Meskipun sebagian besar anggota Fed percaya bahwa pemotongan lebih lanjut diperlukan jika inflasi terus melambat, namun beberapa menyarankan untuk mempertahankan kebijakan suku bunga saat ini untuk beberapa waktu.

Anggota The Fed juga memperingatkan bahwa pemotongan lebih lanjut dapat menimbulkan keraguan tentang komitmen bank sentral untuk menurunkan inflasi menuju target 2 persen.

Sementara itu, saham Intel Corporation (NASDAQ:INTC) naik lebih dari 1 persen, sehari setelah Nvidia mengumumkan telah menyelesaikan pembelian 214,7 juta saham baru Intel dalam kesepakatan senilai USD5 miliar.

Sedangkan saham Meta Platforms Inc (NASDAQ:META) memperluas ekspansinya dengan mengakuisisi perusahaan agen cerdas Manas. Kenaikan harga saham Meta dan Intel terjadi ketika pasar teknologi secara keseluruhan sedikit merosot ke zona merah.

Di samping itu, faktor musiman juga menjadi fokus utama pasar karena investor mengamati adanya reli Santa Claus (periode yang biasanya berlangsung pada hari-hari terakhir bulan Desember dan sesi pertama bulan Januari).

Optimisme seputar pola musiman ini dapat membantu kenaikan saham di awal bulan. Terlepas dari pelemahan baru-baru ini, ekuitas AS tetap berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan keuntungan pada tahun ini, didukung oleh ekspektasi pelonggaran moneter, pertumbuhan ekonomi yang tangguh, dan pendapatan perusahaan yang kuat.

(kunthi fahmar sandy)"

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement