Dari sisi pengendalian banjir, bendungan mampu mereduksi debit Sungai Jenelata dari 1.800,46 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik.
Dari aspek pertanian, bendungan ini akan mengairi 25.783 hektare lahan dan meningkatkan indeks pertanaman dari 276 persen menjadi 300 persen dengan pola tanam padi–padi–palawija.
Selain itu, bendungan dapat menyuplai air baku sebesar 6,05 meter kubik per detik untuk memenuhi kebutuhan air minum dan industri di empat kabupaten/kota tersebut.
“Penerapan prinsip ESG di WIKA merupakan langkah konkret dalam mendukung visi pembangunan nasional,” ujarnya.
(DESI ANGRIANI)