sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

WIKA Kebut Proyek Bendungan Jenelata, Topang Pasokan Energi Bersih di Sulsel

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
07/10/2025 13:08 WIB
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mempercepat pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
WIKA Kebut Proyek Bendungan Jenelata, Topang Pasokan Energi Bersih di Sulsel (Foto: iNews Media Group)
WIKA Kebut Proyek Bendungan Jenelata, Topang Pasokan Energi Bersih di Sulsel (Foto: iNews Media Group)

IDXChanel - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mempercepat pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Hingga akhir September 2025, progres konstruksi fisik proyek ini mencapai 22,52 persen, melampaui rencana awal sebesar 1,5 persen. 

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan, perseroan telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan di antaranya galian, struktur pondasi bendungan (plinth structure), dan pembangunan akses jalan dan perlindungan lereng.

“Bendungan yang digarap bersama kontraktor kerja sama operasi (KSO) ini akan berperan penting dalam optimalisasi sumber daya air di wilayah strategis Sulawesi Selatan,” kata Agung di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Menurut Agung, proyek ini mempunyai manfaat mencakup empat daerah, yakni Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Maros. 

"Kabupaten Gowa menjadi penerima manfaat utama dengan pengendalian banjir dan pasokan air baku yang lebih andal," tutur dia.

Selain pengendalian banjir, Agung menuturkan proyek ini juga akan mendukung pasokan energi bersih.

Bendungan Jenelata direncanakan menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 7 megawatt yang akan memperkuat pasokan energi di kawasan Gowa dan Makassar.

“Bendungan ini dirancang sebagai tipe urugan batu dengan inti kedap air dari beton (Concrete Face Rockfill Dam/CFRD) dan memiliki kapasitas tampung total 223,6 juta meter kubik,” kata dia.

Kapasitas tersebut memungkinkan bendungan menjalankan tiga fungsi utama, yaitu pengendalian banjir, penyediaan air irigasi, dan pasokan air baku.

Dari sisi pengendalian banjir, bendungan mampu mereduksi debit Sungai Jenelata dari 1.800,46 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik.

Dari aspek pertanian, bendungan ini akan mengairi 25.783 hektare lahan dan meningkatkan indeks pertanaman dari 276 persen menjadi 300 persen dengan pola tanam padi–padi–palawija. 

Selain itu, bendungan dapat menyuplai air baku sebesar 6,05 meter kubik per detik untuk memenuhi kebutuhan air minum dan industri di empat kabupaten/kota tersebut.

“Penerapan prinsip ESG di WIKA merupakan langkah konkret dalam mendukung visi pembangunan nasional,” ujarnya.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement