Secara umum, kenaikan imbal hasil obligasi berdampak buruk bagi emas. Ini karena adanya hubungan negatif antara emas dan suku bunga. Sementara suku bunga tinggi bisa mendorong daya tarik imbal hasil obligasi.
Investor biasanya menenmpatkan uangnya pada instrumen safe-haven seperti mata uang layaknya dolar AS, euro, atau yen dan logam mulia seperti emas dan perak.
Jika yield naik maka emas cenderung turun dan yield turun emas cenderung menguat karena investor biasanya akan memindahkan asetnya. Namun, jika berinvestasi emas, instrumen ini tidak menghasilkan keuntungan dari kenaikan suku bunga.
Begitu pula kenaikan imbal hasil obligasi biasanya mendorong dolar untuk tetap kuat dan melemahkan emas.
Namun, ini menunjukkan kondisi anomali di mana hari ini indeks dolar turun 0,11 persen di level 105,45 pada perdagangan pukul 10.00 WIB. Dalam sepekan terakhir, dolar telah melemah 0,69 persen dan telah menguat sekitar 4,3 persen selama 6 bulan terakhir.