4. Tidak Paham Kapan Cut Loss
Tidak memahami kapan mesti cut loss ataupun stop loss juga bisa terjadi jika investor tidak memahami pengetahuan tentang manajemen risiko. Seringkali saat harga saham sudah menurun drastis, investor malah menambah muatan demi mengurangi rata-rata kerugian.
Padahal bisa jadi harga saham tersebut melanjutkan penurunan drastis. Tanpa pengetahuan yang mumpuni tentang arah tren pergerakan harga saham, tanpa psikologis yang tepat, sangat mungkin investor menjadi bias dalam mengambil keputusan.
Akibatnya, saat harga saham mulai menunjukkan downtren bukannya cut loss malah menambah muatan, dan ketika harga saham sudah berada di puncak tren bukannya profit taking atau menunggu koreksi, malah membeli di harga atas.
5. Tertipu Investasi Bodong
Ini sering terjadi pada kalangan masyarakat yang benar-benar tidak memiliki pengetahuan investasi sama sekali. Namun karena tergiur keuntungan fantastis yang ditawarkan pelaku penipuan investasi bodong, mereka tertarik dan bersedia menggelontorkan banyak uang.
Padahal keuntungan investasi bersifat wajar, mengikuti tingkat risiko di baliknya. Tidak ada keuntungan fantastis dapat diperoleh dalam waktu singkat dengan modal kecil, juga tidak ada investasi dengan menitipkan uang ke perseorangan.
Satu-satunya investasi yang legal dengan ‘menitipkan’ modal ke pihak lain adalah reksa dana, di mana investor membeli unit (menitipkan modal) reksa dana untuk kemudian dikelola oleh manajer investasi bersertifikasi dan berpengalaman di pasar modal.
Selain kelima dampak di atas, dampak lain yang dapat terjadi karena investasi tanpa persiapan adalah tidak mampu menyusun strategi investasi yang tepat, salah memperhitungkan kerugian dan keuntungan, dan rugi finansial.
Untuk menghindari risiko-risiko di atas, sebelum berinvestasi pelajari dulu seluk beluk investasi dan jenis-jenis instrumennya, berikut tingkat risiko dan profil risiko Anda sendiri. Lalu persiapkan modal dengan menabung dan siapkan money management yang tepat.
Sehingga investasi lebih maksimal. Itulah penjelasan tentang dampak investasi tanpa persiapan.
(Nadya Kurnia)