“Warga diingatkan untuk waspada terhadap bangunan yang sudah mengalami retakan. Jangan berada di dalam rumah yang kondisinya sudah tidak layak,” kata Daryono.
Daryono melanjutkan, Sumenep memiliki banyak catatan sejarah gempa merusak sejak tahun 1863.
Bahkan, Sumenep memiliki 3 catatan sejarah tsunami yakni tsunami Pulau Genteng Madura pada 7 Februari 1843, tsunami Sumenep Madura 23 November 1889 dan tsunami Madura pada 29 Desember 1820.
“Wilayah Sumenep secara tektonik merupakan kawasan paling rawan gempa dan tsunami di Madura,” kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)