Dalam arahan darurat yang ditujukan kepada maskapai penerbangan, EASA mengamanatkan inspeksi terhadap Airbus A350-1000 yang bermesin XWB-97. Ada 86 pesawat semacam itu yang beroperasi di seluruh dunia.
"Inspeksi, untuk memeriksa kerusakan sambungan selang bahan bakar di dalam mesin perlu dilakukan selama 3-30 hari ke depan," kata EASA.
"Tindakan ini merupakan tindakan pencegahan," kata lembaga tersebut.
EASA mengatakan bahwa arahan tersebut hanya wajib untuk maskapai penerbangan Eropa yang menerbangkan pesawat jenis tersebut. Regulator di negara lain bebas memutuskan apakah akan memberlakukan hal yang sama atau tidak.
Airbus A350, pesawat terbesar produsen asal Eropa itu, pertama dikirimkan ke Qatar Airways pada akhir 2014. Airbus A350-1000 dapat mengangkut hampir 500 penumpang dan menempuh jarak lebih dari 16.000 kilometer.
Sebagai pesaing Boeing 787 Dreamliner, lebih dari 1.300 Airbus A350 telah dipesan. Qatar Airways adalah operator terbesar Airbus A350-1000, dengan 24 pesawat dalam armadanya, diikuti oleh Cathay Pacific dan British Airways dengan masing-masing 18 pesawat. (Wahyu Dwi Anggoro)