sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Anggota DPR Sidak ke SPBU Pertamina dan Shell, Ini Hasilnya

News editor Achmad Al Fiqri
27/02/2025 14:41 WIB
DPR ingin memastikan bahwa RON 92 dan RON 90 di SPBU benar-benar sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan Lemigas.
Anggota DPR Sidak ke SPBU Pertamina dan Shell, Ini Hasilnya
Anggota DPR Sidak ke SPBU Pertamina dan Shell, Ini Hasilnya

IDXChannel - Jajaran Komisi XII DPR RI melakukan sidak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina hingga Shell. Langkah itu dilakukan untuk mengambil sampel BBM RON 90 untuk diuji laboratorium ihwal kualitasnya.

Awalnya rombongan melakukan sidak di SPBU Pertamina di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Mereka menggelar sidak di tengah isu Pertalite dioplos menjadi Pertamax. Nampak Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Hariyadi memimpin jalannya sidak tersebut.

Terlihat, Bambang beserta anggota Komisi XII DPR dan pihak Lemigas melakukan uji sample terhadap bahan bakar RON 90 dan Pertamax RON 92. Mereka ingin memastikan tak adanya bahan bakar oplosan yang belakangan dirisaukan oleh masyarakat. 

"Kita ingin memastikan bahwa RON 92 dan RON 90 benar-benar sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan Lemigas. Makanya ini salah satu pom bensin yang kita sampling, gitu kan. Kita mau cek, kan entar alatnya ada di kantor Lemigas dan selama ini pun aturannya begitu," kata Bambang di lokasi, Kamis (27/2/2025).

Setelah dari Pertamina, rombongan bergeser ke SPBU Shell Jalan Alternatif Cibubur, Harjamukti, Cimanggis, Depok.

Bambang meminta pihak Lemigas, untuk mengambil sampel bahan bakar Shell Super dengan kadar RON 92. Kemudian, pihak Lemigas datang membawa sampel bensin RON 92 yang bewarna biru dalam tangki berukuran satu liter.

Bambang pun menjelaskan, sidak yang dilakukan untuk mengawasi peredaran BBM di masyarakat. Hal itu ditujukan untuk tak membuat maayarakat resah ihwal peredaran bahan bakar.

"Kalau kami kami mengawasi semua jangan sampai masyarakat dirugikan dan resah terjadi keresahan. Makanya kami melakukan sidak ini dan juga memanggil kemarin untuk memastikan bahwa produk yang ini diterima masyarat itu sesuai, gitu," kata Bambang.

Hasil Sidak

Bambang Hariyadi menegaskan tak ada skema oplosan dalam meracik BBM. Menurutnya, teknis produksi BBM hanya dilakukan dengan skema blending.

"Nah ini yang harus digarisbawahi, jadi enggak itu skema oplosan itu, enggak ada," kata Bambang.

Menurutnya, pengelolaan BBM itu hanya ada skema blending, bukan oplosan. Ia pun mencontohkan seperti produksi batu bara.

"Jadi GAR misalnya yang 5.000 dengan GAR batu bara 4.000 supaya menjadi 4.500, itu diblending bisa. Aturan pemerintah membolehkan," kata Bambang.

Kendati demikian, Bambang meminta masyarakat untuk memahami perbedaan antara skema blending dengan oplosan. 

"Jadi kita harus membedakan skema blending dengan oplosan. Kalau oplosan itu kayak minyak tanah dicampur bensin, itu oplosan. Atau bensin dicampur cairan lain yang merubah kualitas itu oplosan," kata Bambang.

Kendati demikian, Bambang menegaskan bahwa semua jenis BBM diproduksi melalui skema blending, termasuk Pertamax. Menurutnya, blending bahan bakar dilakukan saat di kilang minyak. 

"Semua jenis bensin pasti diblending, mau di teknik produksi, di kilang pun akan diblending," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2 3 4
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement