Kelompok-kelompok yang mewakili eksportir memperingatkan, tarif impor baru dapat merugikan usaha kecil dan menengah India yang sangat bergantung pada pasar Amerika.
"Ini situasi yang rumit. Beberapa lini produk akan menjadi tidak layak dalam semalam," kata Direktur Jenderal Federasi Organisasi Ekspor India Ajay Sahai.
Tarif tinggi ini diberlakukan di tengah upaya Washington untuk meningkatkan akses bagi produk pertanian dan susu AS di pasar India. Kedua telah mengadakan lima putaran negosiasi untuk perjanjian perdagangan bilateral, tetapi belum mencapai kesepakatan. Hal ini terutama disebabkan oleh penolakan New Delhi untuk membuka sektor-sektor pertanian bagi produk AS.
Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji untuk tidak menyerah pada tekanan AS.
“Bagi saya, kepentingan petani, usaha kecil, dan peternakan sapi perah adalah yang terpenting. Pemerintah saya akan memastikan mereka tidak terdampak,” kata Modi dalam sebuah rapat umum minggu ini. (Wahyu Dwi Anggoro)