IDXChannel - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menegaskan keberadaan senjata nuklir tetap menjadi ancaman terbesar bagi umat manusia. Dia mengatakan saat ini ada lebih dari 12.000 hulu ledak nuklir oleh segelintir negara, termasuk yang berada di luar Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT).
Hal tersebut disampaikan dalam Sidang Tingkat Tinggi untuk memperingati International Day for the Total Elimination of Nuclear Weapons di Markas Besar PBB, New York, dalam rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-80.
“Indonesia mendesak negara-negara pemilik senjata nuklir untuk menghentikan modernisasi dan ekspansi, mengambil langkah nyata menuju pelucutan, serta menunjukkan komitmen politik bagi dunia yang bebas dari senjata nuklir,” tegasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (28/9/2025).
Lebih lanjut, Sugiono menekankan pentingnya revitalisasi mekanisme pelucutan senjata. Ia menyerukan pemenuhan kewajiban Pasal VI perjanjian NPT, pemberlakuan segera CTBT, kembali berfungsinya Conference on Disarmament sebagai forum negosiasi, serta ajakan bagi semua negara untuk bergabung dengan Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW).
Sugiono juga mengingatkan ancaman senjata nuklir semakin meningkat dengan munculnya risiko baru seperti serangan siber, kecerdasan buatan, dan terorisme. “Risiko ini tidak dapat sepenuhnya dikendalikan. Satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah melalui eliminasi total senjata nuklir,” ujarnya.