Dwikorita mengungkapkan kenaikan suhu bumi korelatif dengan meningkatnya intensitas kegiatan industri yang menghasilkan gas-gas rumah kaca.
“Jadi gas-gas rumah kaca itulah antara lain CO2 ya, itu yang apa berperan menaikkan suhu karena gas-gas itu menjadi selubung di atmosfer menjadi selimut atmosfer yang menghambat pelepasan pantulan sinar matahari dari permukaan bumi untuk kembali ke angkasa luar,” tegasnya.
“Jadi gas-gas tadi menghambat kembalinya pantulan sinar matahari ke angkasa luar sehingga sinar matahari atau suhunya itu terjerat, terjebak di dalam atmosfer. Dan itulah yang mengakibatkan kenaikan suhu yang semakin melompat,” pungkasnya.
(YNA)