WHO juga menyebut Pasar Huanan sebagai episentrum pandemi karena dari pasar rakyat tersebut virus SARS-CoV-2 menyebar dengan cepat ke berbagai tempat di Wuhan pada 2019, yang kemudian menjalar ke berbagai belahan dunia.
"Setiap data terkait penelitian asal-usul COVID-19 perlu disebarluaskan segera ke komunitas internasional. Data tersebut seharusnya dibagikan sejak tiga tahun yang lalu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Jumat (7/4).
CCDC menolak tuduhan itu dengan menyatakan bahwa para ilmuwan China telah membagikan seluruh data dan informasi, termasuk lebih dari 76 ribu kasus positif awal COVID di Wuhan.
"Kami melakukan analisis dan riset bersama secara mendalam dan hasilnya secara kolektif juga telah disetujui oleh pakar dari WHO dan China," kata Zhou Lei, peneliti CCDC, di Beijing pada Sabtu (8/4).
Ia menganggap WHO merupakan organisasi kesehatan dunia yang sangat penting, profesional, berwibawa, diakui komunitas internasional, bersifat ilmiah, teliti, dan tidak berpihak.
"Saya pikir jika tuduhan yang dibuat melenceng, maka beresiko merusak kredibilitas WHO," ucapnya.
(DKH)