"Kami akan menangguhkan ekspor batu bara ke Israel hingga genosida berhenti,” kata Gustavo kala itu.
Kementerian perdagangan Kolombia mengatakan larangan akan mulai berlaku lima hari setelah penerbitan keputusan di lembaran negara tetapi tidak akan memengaruhi volume batu bara yang telah dikontrak.
Selain menutup keran ekspor batu bara, Kolombia juga memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Israel di tengah perang dengan Hamas. Langkah ini serupa dengan yang diambil oleh Turki.
Mengingat batu bara menyumbang lebih dari setengah pendapatan ekspor Kolombia, keputusan ini jelas mendapat kritik dari industri pertambangan dengan memperingatkan bahwa larangan tersebut akan merugikan ekonomi negara.
Namun Presiden Petro tetap pada pendiriannya dan telah berjanji untuk mengubah kebijakan secara seksama guna menjadikan negara Kolombia sebagai juara transisi energi meski tak ada lagi hubungan dengan Israel.