Iswaran, yang paling dikenal di Singapura karena membawa balapan malam Formula Satu (F1) ke negara-kota itu, adalah pejabat politik pertama di Singapura dalam hampir empat dekade yang diadili karena korupsi.
Ayah tiga anak itu dituduh menerima lebih dari 400.000 dolar Singapura dalam bentuk hadiah dari dua pengusaha: taipan properti dan pengusaha perhotelan Ong Beng Seng, yang juga berperan penting dalam mengamankan balapan F1, dan Lum Kok Seng, seorang pria yang memiliki hubungan kuat dengan organisasi akar rumput di bekas daerah pemilihan Iswaran.
Hadiah-hadiah tersebut termasuk tiket pertunjukan West End, penerbangan, botol wiski, tiket pertandingan Liga Premier Inggris, dan sepeda Brompton.
Baik Ong maupun Lum tidak didakwa dengan pelanggaran apa pun.
Pegawai negeri dan pejabat politik dilarang menerima hadiah senilai di atas 50 dolar Singapura dalam menjalankan tugas mereka. Iswaran telah membayar kembali 380.000 dolar Singapura kepada negara dan akan kehilangan barang-barang yang diterimanya.
Jaksa meminta hukuman penjara antara enam dan tujuh bulan. Singapura menduduki peringkat kelima negara paling tidak korup di dunia pada 2023.