Biaya kunjungannya juga murah. "Yakni Rp5 ribu per orang untuk sekali kunjungan dan Rp2 ribu hingga Rp5 ribu untuk biaya parkir," ungkap Khofifah.
Setelah meninjau Pantai Mutiara, orang nomor satu di Jatim itu meninjau objek wisata di Cengkrong Prigi. Di sana, Khofifah meninjau progres pelestarian ekosistem mangrove. Pada Maret 2023 akan diselenggarakan Festival Mangrove di Cengkrong. "Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan, saat ini luasan mangrove di Jatim mencapai 1.821 hektare. Per hektare kira-kira 3.300 pohon.
Sehingga total lebih tujuh juta pohon mangrove di Jatim dan itu setara dengan 48 persen hutan mangrove se Pulau Jawa. "Selain rehabilitasi mangrove, kami juga merehabilitasi terumbu karang. Total rehabilitasi terumbu karang tahun 2019-2022 seluas 24,84 hektare," tandasnya.
Sementara itu Bupati Trenggalek Nur Arifin menambahkan, hutan mangrove di Trenggalek ada di wilayah cengkrong. "Biota yang ada di sini juga masih cukup baik dan terjaga. Salah satunya, adanya budidaya kepiting dan lain sebagainya," katanya.
(DKH)