Seiring dengan perdagangan dua arah yang telah pulih dari pandemi dan sekarang berada pada rekor baru, dengan ekspor ke Indonesia mencapai 14,6 miliar dolar Australia (sekitar Rp146,3 triliun) pada 2022, para pemimpin sepakat bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan investasi dua arah Indonesia-Australia.
PM Albanese dan Presiden Jokowi pun menyambut baik sejumlah kesepakatan dagang baru dalam bisnis Australia dan Indonesia di sektor kesehatan, pertambangan, dan ekonomi digital.
Para pemimpin membahas peluang kedua negara terhadap transisi global dalam penggunaan kendaraan listrik menuju ke net emisi karbon, serta menugaskan para pejabat masing-masing untuk memajukan kerja sama di sektor penting ini.
Selanjutnya, kedua pemimpin membahas gagasan baru mengenai peluang pekerja profesional Australia dan Indonesia untuk bekerja di masing-masing negara lebih banyak dari sebelumnya.
Hal itu mencakup peningkatan penawaran visa bagi para pebisnis Indonesia dan wisatawan yang sering bepergian, pengakuan profesional kedua belah pihak bagi para insinyur, dan akses terbaru dalam mendukung pertukaran keterampilan di bawah Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).