sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Heboh Gagal Ginjal Akut, Kemenkes: Campuran Obat sebagai Pelarut Jadi Penyebabnya

News editor Kevi Laras
25/10/2022 11:40 WIB
Gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia, diduga karena obat sirop.
Kemenkes menerangkan bahwa bukan karena obatnya (obat sirop), melainkan kandungan dalam obat sirop yang diduga jadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak. 
Kemenkes menerangkan bahwa bukan karena obatnya (obat sirop), melainkan kandungan dalam obat sirop yang diduga jadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak. 

IDXChannel - Gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia, diduga karena obat sirop. Hal ini pun membangun persepsi masyarakat bahwa karena obat sirop penyakit ini ada.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerangkan bahwa bukan karena obatnya (obat sirop), melainkan kandungan dalam obat sirop yang diduga jadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak. 

Kandungan dalam obat sirop tersebut yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Yang mana kedua senyawa ini, digunakan sebagai pelarut dalam obat sirup dan berbahaya apabila dikonsumsi melewati ambang batas minimal atau Tolerable Daily Intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.

"Sekarang mengerucut ya kami menemukan bahwa ada campuran obat bukan obatnya (obat sirop) ya tapi campuran obat sebagai pelarut yang ada dalam obat sirup tersebut (dugaan penyebab)," ungkap Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam Siaran Sehat di YouTube RRI Net Official, dikutip Selasa (25/10/2022)

Lebih Bahaya EG atau DEG

Menurut ahli kesehatan, etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) sama-sama berbahaya. Hal ini terbukti dari sudah ada obat yang ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengandung EG.

Sementara untuk dietilen glikol (DEG) terbukti berbahaya, melihat story tahun 1955. Kejadian yang terjadi di Haiti, adanya obat sirop Paracetamol terkontaminasi DEG sehingga menewaskan sekitar 70 orang.

"Pertanyaan apakah eg bahaya? kalau sekarang kan sudah terbukti fatal. kalau DEG juga sebetulnya fatal itu kejadiannya dari November 1995 sampai Juni 1996 di Haidi yang gliserinnya terkontaminasi deg, meninggal lebih dari 75 orang seingat saya," jelas Pakar Kesehatan, Prof. dr. Zubairi Djoerban kepada MNC Portal, Minggu (24/10/2022)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap senyawa yang diklaim berbahaya yaitu etilen glikol, ditemukan dari anak-anak mengidap gangguan ginjal akut misterius. Sehingga dapat dipastikan bahwa rusaknya ginjal karena senyawa tersebut. 

"Jauh lebih pasti dibandingkan sebelumnya, karena memang terbukti di anak anak ada. Di darah anak terbukti mengandung senyawa ini (etilen glikol)," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (21/10/2022)

"Kita sudah ambil biopsi rusaknya ginjal konsisten dengan akibat senyawa ini," jelasnya.

(NDA) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement