"Melanjutkan bisnis dalam kondisi ini menjadi tidak mungkin," kata para pengunjuk rasa seperti dikutip kantor berita ILNA.
Baca Juga:
Kantor berita Fars yang berhaluan konservatif merilis gambar yang menunjukkan kerumunan demonstran menduduki jalan utama di pusat Teheran, yang dikenal dengan banyaknya toko.
Foto lain tampaknya menunjukkan gas air mata digunakan untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
"Bentrokan fisik kecil dilaporkan antara beberapa pengunjuk rasa dan pasukan keamanan," kata Fars, sembari memperingatkan bahwa peristiwa semacam itu dapat menyebabkan ketidakstabilan.
Ketua Mahkamah Agung Iran Gholamhossein Mohseni Ejei menyerukan hukuman tegas bagi mereka yang bertanggung jawab atas fluktuasi mata uang.