sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kapal yang Ditumpangi 32 Pekerja Migran Ilegal dari Malaysia Tenggelam

News editor Banda Haruddin/Kontri
14/06/2025 14:56 WIB
Kapal yang ditumpangi 32 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang baru kembali dari Malaysia tenggelam.
Kapal yang ditumpangi 32 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang baru kembali dari Malaysia tenggelam (Ilustrasi)
Kapal yang ditumpangi 32 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang baru kembali dari Malaysia tenggelam (Ilustrasi)

IDXChannel - Kapal yang ditumpangi 32 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang baru kembali dari Malaysia tenggelam di perairan Dusun Pasir Putih, Desa Putri Sembilan, Kecamatan Rupat Utara. Beruntung, semua penumpang selamat.

Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setyawan mengatakan, PMI speedboat yang membawa 32 PMI ini karam pada Rabu dini hari, 11 Juni 2025, sekitar pukul 01.30 WIB.

"Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa ada puluhan PMI yang berhasil diselamatkan oleh nelayan setelah kapal mereka tenggelam. Kami langsung bergerak cepat dan saat ini seluruh korban telah diamankan dalam kondisi sehat," kata AKBP Budi Setyawan Sabtu (14/6/2025).

Dia menambahkan, PMI tersebut berangkat dari Malaka, Malaysia, melalui jalur laut ilegal menggunakan speedboat pada pukul 00.00 WIB.

Namun di tengah perjalanan, sekitar pukul 01.30 WIB, kapal mengalami kebocoran dan nyaris karam. 

Berdasarkan kesaksian salah satu PMI bernama Yusrizal, speedboat yang mereka tumpangi mendekat ke kapal nelayan jaring sebelum akhirnya tenggelam.

"Tekong kapal melompat ke laut dan hingga kini belum ditemukan. Sementara 32 PMI melompat ke laut dan berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat bernama Mis, yang saat itu sedang melaut," kata dia.

Sekitar pukul 04.00 WIB, para PMI dibawa ke rumah Kepala Dusun Pasir Putih, sebelum akhirnya dilaporkan ke Bhabinkamtibmas. Pukul 05.00 WIB, Polsek Rupat Utara melakukan evakuasi dan membawa seluruh korban ke kantor polisi untuk proses lebih lanjut.

Dari data yang dihimpun, para PMI berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Aceh, Banten, Riau, NTB, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Mereka terdiri dari 28 laki-laki dan empat perempuan, di antaranya ada yang berasal dari Dumai, Rantau Prapat, Lombok, dan Jember.

"Saat ini, mereka sudah kita serahkan ke pihak imigrasi Dumai," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement