sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenkes Tetapkan Enam Strategi untuk Tanggulangi DBD

News editor Syifa Fauziah
22/11/2024 13:28 WIB
Kemenkes menyiapkan enam strategi untuk menanggulangi penyakit Demam berdarah dengue (DBD). Sebab, kasus penyakit tersebut cukup tinggi di Indonesia.
Kemenkes Tetapkan Enam Strategi untuk Tanggulangi DBD. (Foto: MNC Media)
Kemenkes Tetapkan Enam Strategi untuk Tanggulangi DBD. (Foto: MNC Media)

Ina menjelaskan, dalam penanggulangan DBD, Pemerintah Indonesia mendukung komitmen Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), dengan ditetapkannya target ‘nol kematian akibat dengue pada 2030’. Adapun 6 strategi yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangan dengue yaitu:

1. Penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan.
2. Peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue.
3. Penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.
4. Peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan.
5. Penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, dan kemitraan.
6. Pengembangan kajian, intervensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.

Selain itu, Ina menambahkan Kemenkes juga telah melakukan beberapa inovasi untuk mengurangi dengue menuju ‘nol kematian akibat dengue pada 2030. Beberapa di antaranya yaitu:

  1. Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan serentak meluangkan waktu 10 menit pada pukul 10.00 selama minimal 10 minggu setiap hari Minggu untuk melaksanakan 3M Plus, dan kegiatan lain untuk mencegah penularan infeksi dengue.
  2. Saat ini terdapat dua vaksin dengue yang telah mendapat izin edar dari Badan POM RI, yang sementara ini dapat digunakan menjadi vaksinasi dengan skema pilihan atau berbayar, bekerja sama dengan pihak organisasi profesi di Indonesia.
  3. Saat ini sedang dilakukan kajian dan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk dapat digunakan pada program pengendalian dengue secara luas berskala nasional.
  4. Pemanfaatan inovasi vektor berupa teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang dalam penelitian di Yogyakarta dan di negara-negara lain seperti Brasil, Australia, Vietnam, dan lain-lain, sudah terbukti efektif untuk pencegahan dengue.

Selain itu, saat ini dilakukan pilot implementasi Wolbachia di lima kota, sebelum diperluas dalam skala nasional, yaitu di Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Tangerang, Kota Bontang, dan Kota Kupang.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dan menginisiasi kerja sama secara terpadu seluruh pemangku kebijakan, para akademisi, organisasi profesi, mitra pembangunan dan masyarakat, untuk bekerjasama menanggulangi dengue di Indonesia,” tutur Ina.

(Febrina Ratna)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement