Dari total 20 anak korban kekerasan, sebanyak 18 anak telah dievakuasi ke Sentra Budi Perkasa. Ada dua anak usia 5,5 tahun (kembar) tidak menetap di panti, tetapi tinggal dengan orang tuanya. Usia anak-anak bervariasi antara 5,5 tahun hingga 18 tahun.
“Anak-anak di panti mengalami pemukulan dan kekerasan verbal termasuk D anak penyandang disabilitas. Kekerasan diduga dipicu oleh himpitan ekonomi dan kondisi sakit pada setahun terakhir berupa gangguan kecemasan (dalam proses pemeriksaan lebih lanjut). H menjadi cepat pemarah,” ujar Wahyu.
Berdasarkan hasil asesmen, anak asuh mengaku, kekerasan fisik paling sering dialami pada anak-anak perempuan. “Bentuk kekerasan macam-macam. Dari kekerasan verbal berupa hinaan dan cacian, anak-anak juga mengalami pemukulan dan benturan ke dinding,” ujarnya.
Oleh karena itu, guna mengatasi trauma, Sentra Budi Perkasa memberikan layanan pemulihan psikis dan trauma pasca kejadian. “Petugas Sentra telah memberikan pemulihan psikis berupa trauma healing dan hypnoterapi,” ujarnya.