"Itu artinya dijadikan sasaran. Tapi ya sasaran masuk akal, karena kalau ormas pasti dia pakai untuk urusan agamanya dan sampai kepada umatnya. Itu pikirannya itu. Kalau diserang ya biar nyerang ormas agamanya, jangan nyerang pemerintahan, gitu kan maksudnya," ujarnya.
Sehingga, kata dia, bagi ormas yang ditawarkan WIUPK dan ingin mengelola, maka dirinya mempersilakan untuk mengajukan permohonan.
"Nah barang sudah ditawarkan begini, masa' enggak mau? Sampean ditawani getuk aja mau. Kita maulah, kita ajukan. Kita jelas butuh nih desperate ini. Ini udah melarat berapa lama ini? Sampai imajinasi kayak aja enggak punya," kata Gus Yahya.
Mengenai kemampuan pengelolaan tambang, Gus Yahya menekankan, PBNU memiliki kapasitas yang profesional untuk hal itu. Ia pun berseloroh untuk membuktikan ke depan pengelolaan tambang akan dikelola secara profesional.