"Tanaman yang terkonsentrasi secara geografis lebih rentan terhadap kenaikan harga ketika kondisi cuaca buruk. Hal ini membuat harga gandum dan jagung global cenderung tidak terpengaruh La Nina atau El Nino," kata Bill Weatherburn, ekonom senior iklim dan komoditas di Capital Economics.
El Nino merupakan pemanasan alami suhu permukaan Samudera Pasifik bagian timur dan tengah, sedangkan La Nina ditandai dengan suhu yang lebih dingin di wilayah Pasifik khatulistiwa.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), dan biro cuaca Jepang juga memperkirakan berakhirnya fenomena El Nino dan terbentuknya La Nina tahun ini. (WHY)