Ia mengaku khawatir, jika pemerintah daerah menggelar acara mewah. Ada pihak tertentu yang sengaja memviralkan kegiatan itu dengan narasi yang semakin menimbulkan kegaduhan.
"Nanti kalau pesta-pesta ada musik musiknya, dipotong, dibuat di TikTok dan lain-lain, kemudian dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap low profile pada pejabat. Dibandingkan nanti akan menjadi amunisi baru yang digoreng oleh siapapun," kata dia.
Dia juga melarang kepala daerah ataupun keluarganya untuk flexing atau pamer harta kekayaan, terutama pada keluarga pejabat dan kepala daerah.
“Tolong ingatkan keluarga masing-masing terutama cara berpakaian, penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, kendaraan. Hati-hati, ini situasinya sangat tidak bagus, sensitif. Termasuk juga acara-acara pribadi, saya paham mungkin ada resepsi pernikahan, ultah yang ingin dirayakan,” kata Tito.
“Lebih baik dirayakan dengan cara-cara yang sederhana, karena situasi yang tidak bagus sensitif nanti akan dipotong, dibuat tulisan, gambar, video yang kemudian gampang sekali masyarakat terprovokasi,” sambungnya.
(Febrina Ratna Iskana)