IDXChannel - Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyatakan kondisi geopolitik dunia makin memanas. Negara-negara berlomba meningkatkan anggaran pertahanannya.
“Dividen perdamaian setelah Perang Dunia Kedua sudah berakhir dan Anda akan melihat peningkatan pengeluaran pertahanan di seluruh dunia,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television, dilansir dari Bloomberg News pada Senin (6/3/2023).
“Belanja militer Amerika masih lebih banyak dari negara lain, bahkan jauh lebih banyak dari China,” lanjutnya.
Tahun ini, anggaran militer China meningkat sebesar 7,2 persen menjadi CNY1,55 triliun atau Rp3.432,8 triliun. Ini merupakan kenaikan anggaran pertahanan yang paling tajam sejak 2019.
Kebijakan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing. China juga menghadapi pertikaian teritorial di laut China Selatan, sengketa perbatasan dengan India, dan konflik terkait status Taiwan.
“Upaya eksternal untuk menekan dan menangkal China meningkat,” kata perdana Menteri China Li Keqiang di hadapan anggota Parlemen China, dilansir dari the Telegraph pada Minggu (5/3/2023).
Anggaran militer China merupakan yang terbesar kedua di dunia. Negeri Tirai Bambu tersebut hanya kalah dari Amerika Serikat (AS).
(WHY)