Kelompok-kelompok konservatif sebelumnya telah mengecam program-program keberagaman dan mengancam akan menuntut perusahaan tersebut. Hal itu dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Agung AS pada 2023 yang membatalkan tindakan afirmatif dalam keputusan penerimaan mahasiswa baru di universitas.
Terbaru, Elon Musk menyalahkan program DEI karena menghambat respons terhadap kebakaran hutan yang mengamuk di Los Angeles, tanpa bukti. Meta juga menyebut kebijakan terkait DEI di AS sedang berubah.
"Lanskap hukum dan kebijakan seputar upaya keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di Amerika Serikat sedang berubah," kata Wakil Presiden Sumber Daya Manusia di Meta, Janelle Gale dalam sebuah memo.
"Istilah 'DEI' juga telah menjadi tuduhan, sebagian karena dipahami oleh beberapa orang sebagai praktik yang menunjukkan perlakuan istimewa terhadap beberapa kelompok daripada yang lain," tulisnya.
(Ibnu Hariyanto)