"Dalam rapat membahas perkara RAT pun sudah saya sampaikan kalau saya kenal baik dengan yang bersangkutan. Sebelum perkara RAT, ada tiga orang teman angkatan saya yang diproses di KPK di era kepemimpinan sebelumnya," beber Alex.
Alex memastikan penyelidikan terkait ketidakwajaran harta kekayaan Rafael Alun akan terus berjalan. Ia memastikan penyelidik profesional dalam menyelidiki setiap dugaan korupsi. "Penyelidik atau penyidik KPK profesional. Pimpinan tidak akan intervensi," tegasnya.
Sebelumnya, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengaku khawatir terkait potensi terjadinya konflik kepentingan dalam penyelidikan Rafael Alun Trisambodo di KPK. Sebab, ICW mengantongi informasi pimpinan KPK Alexander Marwata merupakan teman seangkatan Rafael Alun di STAN. Alexander dan Rafael merupakan lulusan STAN tahun 1986.
"Merujuk pada sejumlah informasi, salah satu Pimpinan KPK, Alexander Marwata, diduga lulus dari pendidikan STAN pada tahun yang sama dengan Rafael, yaitu tahun 1986," kata Kurnia Ramadhana melalui pesan singkatnya.
Atas dasar itu, ICW mendesak kepada pihak-pihak di KPK yang memiliki afiliasi dengan Rafael untuk mendeklarasikan potensi benturan kepentingan. Sebab, menurut Kurnia, keputusan yang nanti diambil Alexander bukan tidak mungkin berpotensi menimbulkan keberpihakan.