IDXChannel - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menyerang peternakan di Kabupaten Bandung sepanjang 2024, dengan 1.050 ekor ternak terinfeksi.
Dari jumlah tersebut, 48 ekor ternak dilaporkan mati, sementara 93 ekor lainnya dipotong bersyarat karena terindikasi terinfeksi.
Meskipun angka kematian terbilang signifikan, upaya penanganan yang dilakukan pemerintah daerah telah menunjukkan hasil positif, dengan 591 ekor ternak berhasil sembuh dan 243 ekor lainnya masih dalam perawatan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah, mengatakan bahwa meskipun kasus PMK meningkat pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah kematian tetap bisa ditekan.
“Dari 1.050 ternak yang terinfeksi, kami berhasil mengurangi angka kematian menjadi sekitar 5 persen,” ujar Ningning saat dikonfirmasi, Rabu (15/1/2025).
Ningning menjelaskan, sebaran kasus PMK tersebar di 24 kecamatan dan 65 desa di Kabupaten Bandung, yang sebagian besar masyarakatnya bergantung pada peternakan sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Ningning menambahkan, jumlah kasus PMK pada 2024 ternyata mengalami kenaikan jika dibandingkan 2023 yang hanya ada 342 ekor yang terinfeksi. Meski begitu, dibandingkan dengan 2022 mengalami penurunan signifikan
“Memang di tahun 2022 sebanyak 16.582 ekor ternak terinfeksi dan 907 ekor ternak mati dan 2.230 ternak dipotong bersyarat akibat penyakit ini. Namun tingkat kesembuhannya mencapai 12.445 ekor,” kata dia.
Untuk menangani kasus ini, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung terus melakukan pengobatan intensif, pemberian multivitamin dan mineral, serta vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
“Kami berupaya agar dampak PMK bisa dikendalikan secepatnya dengan pemberian multivitamin, serta vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” ujar Ningning.
(kunthi fahmar sandy)