Langkah ini hanyalah satu bagian dari serangkaian pajak baru yang diharapkan Kremlin akan menggenjot ekonomi Rusia yang melambat.
Proposal lainnya antara lain peningkatan pajak untuk minuman beralkohol, anggur, bir, rokok, dan vape, serta penambahan bea masuk untuk barang-barang teknologi seperti ponsel pintar dan laptop.
Setelah dua tahun pertumbuhan pesat yang didorong oleh belanja militer, ekonomi Rusia menyusut pada awal 2025 dan diperkirakan hanya akan tumbuh sekitar satu persen tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi Rusia terhambat oleh tingginya suku bunga bank sentral, yang saat ini berada di angka 16,5 persen, yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi sebesar delapan persen yang didorong oleh pembelian alat pertahanan negara. (Wahyu Dwi Anggoro)