Sementara itu, lonjakan harga minyak diperkirakan terjadi saat perdagangan berjangka dibuka di New York. Besaran kenaikan akan sangat tergantung pada respon Iran dalam beberapa hari ke depan.
Analis memperingatkan reli harga minyak bisa menjadi katalis negatif bagi upaya The Fed menurunkan suku bunga. Selain itu, menambah tekanan pada inflasi domestik AS dan global.
Meski pasar cenderung bereaksi negatif dalam jangka pendek, beberapa analis menilai situasi ini dapat menciptakan peluang jangka menengah. Dalam catatan riset Minggu pagi, Wedbush Securities menyebut jika serangan AS mampu melumpuhkan program nuklir Iran secara permanen, maka salah satu risiko geopolitik utama pasar bisa diredam.
Ke depan, fokus investor akan tertuju pada potensi balasan militer dari Iran dan sikap negara-negara besar terhadap konflik yang masih berkembang ini.
(Ibnu Hariyanto)