Sedangkan pada sektor pendidikan, pemerintah juga berupaya keras agar anak-anak tidak kehilangan hak belajar dalam waktu yang lama. Ruang kelas darurat hingga perlengkapan belajar pun telah didistribusikan ke wilayah terdampak.
"Dari total 2.798 sekolah yang rusak, langkah cepat dilakukan melalui program Emergency School Support untuk menjamin kegiatan belajar tetap berlangsung meskipun bangunan sekolah mengalami kerusakan," ujar dia.
"Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menyiapkan 126 tenda ruang kelas darurat serta 10.200 paket perlengkapan sekolah untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar," katanya.
Dia menyebut agenda revitalisasi sekolah pada 2026 akan diprioritaskan bagi daerah terdampak bencana.
(Dhera Arizona)