"Ya nggak berani, naik cuma Rp10 ribu saja. Itu sampai tanggal 17 nanti. (Kalau dinaikkan mahal-mahal) Takut nggak ada penumpang, ini saja menurun karena mudik gratis," ungkap kondektur bus jurusan Malang - Blitar, dari PO Bagong ini.
Kenaikan harga tiket bus juga terjadi di bus AKAP jurusan Malang-Jakarta. Tetapi kenaikan tarif bus ini hanya naik Rp50 ribu, dari harga Rp420 ribu untuk kelas eksekutif, sebagaimana disampaikan M. Sholeh, sopir bus AKAP PO Agra Mas.
"Cuma naik Rp50 ribu, normalnya Rp420 ribu. Kalau tahun lalu sudah naik 100 persen. Tapi ini karena sepi nggak berani naikkan tinggi-tinggi, takut nggak ada penumpang," kata Sholeh.
Menurutnya, kenaikan tertinggi justru terjadi ketika masa arus balik lebaran nanti pada tanggal 14 - 15 April 2024 mendatang, yang mencapai 100 persen. Momen itu disebutnya, dimanfaatkan oleh pengelola bus reguler AKAP untuk meraup keuntungan saat masa lebaran.
"Naik jadi Rp760 ribu dari Rp420 ribu dari sini (Malang ke Jakarta) untuk arus baliknya. Naiknya tanggal 14 - 15 (April) puncak baliknya. Banyak yang menghindari tarif itu, ya akhirnya milih tanggal 13 (April), yang masih tarif normal," jelasnya.