Saat tiba di Vilnius, ibu kota Lithuania, Erdogan pertama kali melangsungkan pertemuan dengan Kristersson, dan dilanjutkan dengan pertemuan terpisah bersama Presiden Dewan Eropa Charles Michel. Michel mencuit di Twitter bahwa ia dan Erdogan “telah menjelajahi peluang ke depan untuk mendorong kerja sama ke garis depan dan menghidupkan kembali hubungan kami.”
Erdogan: Sudah 50 Tahun Turki Menunggu Jadi Anggota Uni Eropa
Turki adalah kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa, tetapi pembicaraan tentang keanggotaannya itu telah terhenti sejak tahun 2018 karena kemunduran demokrasi selama masa pemerintahan Erdogan, termasuk munculnya kekhawatiran tentang pelanggaran HAM dan perselisihannya dengan Siprus, yang merupakan anggota Uni Eropa.
Berbicara pada wartawan di Istanbul sebelum terbang ke Vilnius, Erdogan mengatakan “Turki telah menunggu di depan pintu Uni Eropa selama lebih dari 50 tahun, dan hampir semua negara anggota NATO kini menjadi anggota Uni Eropa. Saya menyampaikan hal ini ke negara-negara yang telah membuat Turki menunggu di gerbang Uni Eropa selama lebih dari 50 tahun.”
“Datang dan buka jalan bagi keanggotaan Turki di Uni Eropa. Ketika terbuka jalan bagi Turki maka kami akan membuka jalan bagi Swedia, sebagaimana yang kami lakukan bagi Finlandia,” tegasnya.
Sebelumnya kantor Erdogan mengatakan dalam pembicaraan telpon dengan Presiden Amerika Joe Biden hari Minggu (9/7), Erdogan juga menyampaikan keinginannya untuk mendapat dukungan yang “jelas dan kuat” dari para pemimpin NATO untuk menjadi anggota Uni Eropa. Namun pernyataan dari Gedung Putih tidak menyebut masalah keanggotaan Turki di Uni Eropa.