sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita Pengusaha Travel Berangkatkan Jamaah Umrah Saat Omicron Melonjak

Syariah editor Widya Michella
26/01/2022 10:10 WIB
Pemilik penyelenggara umrah, PT Firdaus Mulia Abadi Tour, Tri Winarto menceritakan pengalamannya di masa pandemi pada 12 Januari 2022 lalu. 
Cerita Pengusaha Travel Berangkatkan Jamaah Umrah Saat Omicron Melonjak (FOTO: MNC Media)
Cerita Pengusaha Travel Berangkatkan Jamaah Umrah Saat Omicron Melonjak (FOTO: MNC Media)

"Itu sudah diselesaikan saat kita proses visa jadi sebelum berangkat memang harus ada kewajiban menyertakan sertifikat vaksin dua kali termasuk aturan yang sampai sekarang vaksin kedua itu 14 Hari sebelum keberangkatan. 
Jadi di sana tidak ada tawakalna yang diributin sudah, sangat mudah karena difasilitasi oleh muassasah kita,"kata dia.

Menurutnya gelang penanda yang diberikan pihak muassasah sudah sangat cukup efektif bagi jemaah umrah asal Indonesia untuk masuk ke Masjid Nabawi,  Masjidil haram dan Raudhah. 

"Memang teman-teman ada yang bisa lebih dari satu kali umrahnya untuk yang menggunakan aplikasi tawakalna. Tetapi travel penyelenggara dalam hal ini sudah melakukan kewajiban untuk Raudhah dan umrah juga difasilitasi, walaupun tidak menggunakan aplikasi itu tidak ada masalah,"ucapnya.

Bersama rombongan, Tri menjalankan ibadah umrah selama 10 hari dengan rincian 
empat malam karantina sesuai aturan GACA yang sudah diurus oleh Airlines, tiga hari di Madinah dan tiga hari di Mekkah. 

Usai menjalankan ibadah umrah, Tri pulang ke Indonesia pada tanggal 23 Januari 2021. 
Saat tiba di Indonesia, Tri menceritakan dirinya langsung dihadapkan pada tiga pos pemeriksaan. 

Pertama, terkait dengan data diri misalnya pengecekan passport, KTP dan sebagainya. Kemudian berpindah ke pos kedua untuk bertemu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang menanyakan sertifikat vaksin dan hotel mana yang telah dibooking jemaah umrah. 
 
Setelah selesai mereka berlanjut ke pos ketiga untuk diambil tes PCR yang pertama di bandara. Lalu pihak bandara menyerahkan barcode untuk cek hasil PCR tersebut.

"Kita bisa mengetahui hasil PCR pertama di bandara itu paling cepat 2 jam. Kita bisa mengecek sendiri melalui handphone scan barcode kita jadi sudah sangat cepat
biar tidak lama-lama di bandara,"ujarnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement