Kini ia bersama rombongan nya tengah menjalani karantina di hotel selama empat hari. Namun saat hasil PCR keluar, dua diantaranya terkonfirmasi positif covid-19.
"Kebetulan dari 40 jamaah yaitu 38 negatif, duanya positif lalu kita pisahkan di kamar tersendiri sambil menunggu penjemputan dari Satgas covid. Sementara yang lainnya menunggu PCR kedua hari keenam,"tutur dia.
Walaupun umrah berjalan dengan lancar. Tri turut mengeluhkan akan lamanya durasi karantina di Indonesia yang menyebabkan membengkaknya harga paket umrah yang menembus Rp.35 juta per orang.
"Orang mungkin punya uang tapi tidak punya waktu minimal kan 20 hari, ada orang punya waktu tapi biayanya tinggi. Jadi dua persoalan itu kalau dibolak-balik masalah utama adalah lama karantina,"ujar Tri.
Belum lagi jika saat di pertengahan masa karantina atau pada hari keenam karantina di hotel menunjukkan hasil positif. Maka jemaah akan ditambah durasi karantinanya selama 10 hari di wisma atlet Jakarta.
"Ini betul-betul umrah serasa haji waktu kita hampir 1 bulan. Terutama mereka yang positif di hari ke-6 lalu dikarantina di wisma atlet,"ucapnya.
Sehingga ia berharap pemerintah Indonesia dapat membuat kebijakan yang sama dengan negara-negara lainnya.
"Saya berharap Indonesia mencontoh Saudi kedatangan orang dari luar negeri cukup dikarantina 4 malam, Amerika juga sudah 5 malam. Ngapain kita ngambil 6 malam 7 hari kalau bisa dipersingkat kenapa di lama lamain," tutup Tri. (RAMA)