IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melihat kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang belajar ekonomi Islam tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan industri dan ekonomi di dalam masyarakat. Untuk itu Menkeu menekankan untuk meningkatkan kurikulum ekonomi syariah.
“Data menunjukkan bahwa 80% hingga 90% sumber daya manusia industri di bidang keuangan syariah, bahkan lebih banyak menghire atau mempekerjakan mereka yang bukan berasal dari program studi ekonomi Islam atau ekonomi Syariah”, kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (28/10/2021).
Menurut Menkeu, tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan ekonomi syariah menjadi semakin besar dengan munculnya fenomena revolusi industri 4.0 dan perkembangan teknologi digital yang menciptakan peluang dan disrupsi yang menuntut sumber daya manusia terus beradaptasi. Di saat bersamaan, tantangan semakin rumit dengan hadirnya pandemi Covid-19.
“Ini merupakan suatu pelajaran yang nyata bagi kita bahwa teknologi bisa menjadi solusi dari tantangan yang muncul secara sangat tiba-tiba seperti Covid-19. Jadi bagaimana kita akan terus mengandalkan dan menggunakan teknologi ini sementara kita belajar program dan juga studi mengenai keislaman dari sisi ekonomi juga tetap relevan”, ujarnya.
Dalam mengembangkan pendidikan syariah, lanjut Menkeu, salah satu area yang perlu ditingkatkan adalah sisi kurikulum. Menkeu mengatakan bahwa pendidikan ekonomi syariah memerlukan kurikulum yang dibangun sejalan dengan perubahan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan industrinya.