Didi berharap, pameran ini dapat memperkuat penetrasi industri halal dan fesyen muslim di Tanah Air sehingga turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Inapro Expo 2021 yang digelar secara hibrida pada 25-28 November 2021 bertujuan untuk mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta sebagai bagian upaya pemulihan ekonomi nasional. Dengan mengambil tema “Local Product to Global Market” pameran ini menampilkan berbagai produk unggulan Indonesia, khususnya provinsi Jawa Timur.
Selain produk fesyen muslim, Paviliun juga menghadirkan stan Informasi untuk mensosialisasikan layanan konsultasi ekspor melalui Export Center Surabaya (ECS).
Pada stan ini, Kemendag memfasilitasi 10 pelaku usaha yaitu Omaku (popcorn gourmet), PT Welco (selai), PT Suryajaya Abadipekasa (kornet daging, makanan kaleng siap santap), Elevens Cap (produk topi baseball), UD Sumber Jaya Abadi (produk sepatu), CV Hortindo Agrokencana Farm (sukun beku, pia, dan kacang), CV Bolu Ketan Mendut (keripik brownies), CV Dua Putri Sholehah (bawang goreng), Rubath Kopi Jombang (kopi), serta UD Fanka Mandiri (sambal pecel dan keripik pisang).
Dikatakan Didi, pemilihan ECS di Surabaya karena Kota Pahlawan ini dipandang sebagai lokasi strategis untuk pusat logistik dan perdagangan nasional. Selain itu, Surabaya merupakan hub untuk kawasan Indonesia Timur.