"Saya catat sudah ada 25 UMKM yang pakai nama saya," ujar Kang Emil.
Tidak hanya itu, Kang Emil juga membantu memasarkan produk UMKM lewat media sosialnya yang memiliki belasan juta pengikut. Bahkan, dia pun turut mendesain produk UMKM, seperti sepatu, celana jeans, helm, jaket, dan produk lainnya gratis.
"Saya juga jadi marketingnya, saya posting di Instagram yang followernya 14 juta dan bantu juga untuk desain produknya," ungkapnya.
Dukungan kongkret lainnya, yakni dari sisi anggaran. Pemprov Jabar, kata Kang Emil, memberikan bantuan anggaran untuk UMKM lewat program One Pesantren One Product (OPOP).
"Sudah hampir 2.000 pesantren sekarang punya usaha," sebut dia.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, sebanyak 2,6 juta UMKM di Jabar telah terkoneksi digital dan terbanyak se-Indonesia. Bahkan, kata Kang Emil, Bank Indonesia pun memberikan penghargaan untuk Jabar sebagai daerah terbaik dalam pengembangan ekonomi digital.
"UMKM terbanyak di Indonesia ada di Jabar, 2,6 juta dalam setahun terdaftar. Artinya, emak-emak di kampung pun suatu hari jualan tidak cash, tapi pake QR code," kata Kang Emil.