IDXChannel - Berdasarkan data yang ada pada sistem informasi pengawasan terpadu umrah dan haji khusus (Siskopatuh) hingga saat ini terdapat 59.757 jamaah umroh yang tertunda keberangkatannya karena pandemi covid 19. Menag Yaqut menuturkan ada sebanyak 18.752 orang yang telah memiliki visa dan siap untuk diberangkatkan.
"Jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya menjadi prioritas yang diberangkatkan pada tahap awal dibukanya penyelenggaraan umroh pada bulan Desember nanti," tutur dia," ujar Menag saat rapat kerja bersama komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Selasa,(30/11/2021).
Namun dari 18.752 orang, dirinya belum bisa memastikan berapa banyak orang yang akan berangkat ke tanah suci. Akan tetapi hal tersebut dapat dilihat berdasarkan range umur yang ditetapkan pemerintah Saudi yakni umur 18 hingga 65 tahun.
"Kita punya rincian secara umum dari yang pegang visa dan kemungkinan berangkat kita bisa lihat dari statistik usianya,yang kurang dari 18 tahun artinya dia tidak bisa berangkat karena peraturan umur itu adalah 889 calon jamaah dan yang lebih dari 65 tahun itu ada 2.549. Sementara berumur di range yang diperkenankan untuk bisa masuk ke Saudi Arabia itu sejumlah 15.314,"ujar Menag saat rapat kerja bersama komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Selasa,(30/11/2021).
"Jadi kira-kira kalau nanti skemanya pemegang visa yang kita dahulukan maka akan kita saring dari 15.314 jamaah ini,"ujar dia.
Menag Yaqut menyampaikan 15.314 nantinya akan disaring kembali guna meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah Saudi Arabia agar bahwa Indonesia mampu mengkoordinir jamaah umrah dengan baik dan taat akan protokol kesehatan (prokes). Kepercayaan ini akan membuka penyelenggaraan ibadah haji di tahun 2022.
"Ini bagian dari simulasi atau uji coba haji kita, jadi kalau kira-kira umroh kita berhasil insyaallah haji juga akan terbuka. Nanti ya tergantung dari bagaimana kita melaksanakan ibadah umrah ini dengan baik artinya tidak ada lagi kasus-kasus seperti yang sudah ada terdahulu,"kata dia.