"Berharap kepercayaan yang di berikan ini mampu diantisipasi dengan cepat mengadakan rapat sehingga bisa digunakan. Sayang kalau gagal ditahun ini mungkin kita akan kesulitan karena sudah dua kali ini selalu gagal, jadi ini tambahan artinya membutuhkan kerja yang cepat agar dapat dimaksimalkan, "tuturnya.
Hal itu dia ungkapkan karena tahun lalu Indonesia menerima tambahan 10 ribu kuota haji. Namun tidak terpakai secara optimal mengingat pemberian secara mendadak oleh pemerintah Arab Saudi.
"Berkaca pada pengalaman tahun kemarin ketika Indonesia pernah mendapatkan kouta haji tambahan 10 ribu yang akhirnya tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena memang untuk tambahan kouta dari Saudi ini tentu prosesnya lumayan panjang," katanya.
Sebagai informasi, Indonesia sebelumnya hanya mendapat 221.000 kuota jemaah haji pada tahun ini. Jumlah itu terdiri atas 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.
Dari jumlah itu, mayoritas calon jemaah telah melakukan proses pelunasan srjak 11 April-5 Mei 2023. Sementara, hanya ada 14.356 jemaah yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 1444 Hijriah.
(FRI)