IDXChannel - Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kemenag RI, Arsyad Hidayat menegaskan usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023 hanya naik sebesar Rp514.888,02.
Dimana pada usulan BPIH 2023 sebesar Rp98.893.909,11 dibanding tahun sebelumnya yakni Rp98.379.021,09.
Kesiapan Pendanaan Haji Tahun 2023
"BPIH 2022 ke 2023 baru usulan naiknya hanya Rp514 ribu dari tahun lalu Rp98.37 juta sekarang Rp98.89 juta,"kata Arsyad saat dihubungi MNC Portal, Jumat (20/1/2023).
Hanya saja, yang berbeda di tahun ini adalah besaran komposisi pembagian Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dengan nilai manfaat (optimalisasi) yang dikelola BPKH. Sehingga pada usulan BPIH 2023, sebesar Rp98.893.909,11 dengan komposisi Bipih sebesar Rp69.193.734,00 (70%) dan nilai manfaat (optimalisasi) sebesar Rp29.700.175,11 (30%).
"Masalahnya kaitan dengan komposisi aja. Tahun lalu jamaah bayar 40% dari total biaya haji sisanya itu diambilkan dari nilai manfaat. Tahun ini dibalik jadi jamaah bayar 70% yang 30% dari nilai manfaat,"kata dia.
Kenaikan persenan komposisi Bipih yang dibayarkan calon jamaah haji ditahun ini menurutnya sesuai prinsip istitha’ah (kemampuan) berhaji, utamanya dalam konteks pembiayaan. Serta pemerintah menginginkan agar dana haji proporsional dan berkeadilan.
"Perlu dipikirkan haji buat yang mampu dan kemampuannya harus diukur. Kalau jamaah haji bayarnya 40% dari komponen BPIH ya jauh,"kata dia.
Terkait penggunaan nilai manfaat, kata dia juga perlu diatur agar dapat berkeadilan. Sehingga nilai manfaat diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh calon jamaah haji baik yang akan berangkat maupun yang masih dalam status masa tunggu di masa akan datang.
"Dana haji harus berkeadilan dimana nilai manfaat tidak hanya dinikmati oleh jamaah haji reguler tahun ini. Tapi juga jamaah haji yang akan berangkat 5 sampai 20 tahun kemudian, mereka harus mendapatkan nilai manfaat yang sama,"ujarnya.
Dia pun mengklaim Kemenag telah mensosialisasikan kenaikan biaya haji 2023 sejak awal. Salah satunya dengan menggelar Muzakarah (Simposium) Perhajian di Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Situbondo, Jawa Timur pada 28-30 November 2022 lalu.
"Sebenarnya sudah dilakukan sosialisasi dari mulai bulan November 2022 kita ada acara Muzakkar perhajian nasional. Salah satu rekomendasi nya adalah biaya haji ke depan harus sudah ada penyesuaian karena untuk pemenuhan syarat istitha’ah tersebut itu sudah lama,"kata dia.
Oleh karena itu, dia yakin calon jamaah haji Indonesia sudah paham betul akan terjadi kenaikan biaya haji 2023. Terlebih, kata Arsyad jika dibandingkan dengan harga umrah seharga Rp.35 juta untuk 10 hari, pada haji tahun ini, jamaah cukup membayar Rp.69 juta (masih usulan) untuk ibadah selama 41 hari di tanah suci.
"Kita juga sudah sosialisasi beberapa daerah melalui program Jamarah (Jagong Masalah Haji dan Umrah). Insya Allah, saya kira calon jamaah haji juga akan memahami terkait dengan kondisi ini,"tuturnya.
(SAN)