IDXChannel - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengungkapkan musim haji tahun ini Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1443H/2022M berada dikisaran Rp88 juta hingga Rp102 juta. Hal ini disampaikan saat menyambut kedatangan kloter SOC43 di Asrama Haji Debarkasi Solo, Minggu (14/8/2022).
"Tahun kemarin biaya yang diperlukan untuk melaksanakan Haji cukup tinggi 88 sampai 102 juta per orang,"kata Hilman dikutip dalam laman resmi Kemenag, Senin,(15/08/2022).
Dirinya mengakui naiknya angka tersebut tidak lain karena adanya penambahan biaya layanan Masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina) sebesar Rp22 juta hingga Rp24 juta per jemaah. Biaya Masyair selama 4 hari itupun bahkan diluar biaya haji yang telah ditetapkan.
“Biaya layanan di masyair sebesar 5.600 SAR yang jika dikurskan mencapai 22-23 juta rupiah ini terlalu tinggi untuk layanan empat hari di Arafah, Muzdalifah dan Mina,"ujarnya.
Dengan demikian, dia berharap pada haji berikutnya biaya layanan masyair semakin proporsional.
"Oleh karena itu kami dari pemerintah Indonesia karena Indonesia adalah negara dengan jumlah jamaah terbanyak mencoba banyak hal termasuk pembiayaan yang lebih rasional dari pemerintah kerajaan Saudi Arabia sekali lagi ini harapan kita,"ujarnya.
Terkait batasan usia jamaah, Ia juga berharap ada relaksasi dari Pemerintah Arab Saudi, karena dengan adanya pembatasan usia, jamaah banyak yang tidak berangkat.
"Karena kita ingin memenuhi harapan dari jamaah yang saat ini banyak yang mundur untuk berangkat karena pembatasan usia. Itu juga disampaikan oleh Menteri Agama kepada Menteri Haji dan Umrah agar meninjau ulang hal ini (usia lansia),"tuturnya.
Ia juga menjelaskan, tidak ada keberangkatan jamaah haji selama 2 tahun ini telah memperpanjang daftar tunggu jamaah haji menjadi 2 kali lipat. Sehingga daftar tunggu yang awalnya 20 tahun kini menjadi 40 tahun dan yang tadinya 30 tahun menjadi 60 tahun.
"Mudah-mudahan, dengan berkunjungnya Menteri Agama yang sudah bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi juga sudah menyampaikan konsep perhatian kita tentang kondisi jamaah di Indonesia yang masuk dalam antrian hingga 5,2 juta jamaah,"kata dia.
"Dan harapannya Insya Allah tahun depan dan Mohon doanya kita bisa berangkat kan sama dengan jumlah yang lebih banyak setidaknya kuotanya bisa mencapai atau mendekati 100%," tutur dia.
(NDA)