Pada kesempatan lain, Wapres meminta umat Islam tidak mempermasalahkan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H. Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan Lebaran pada 21 April 2023. Namun, pemerintah termasuk Nahdlatul Ulama (NU) masih menunggu hasil sidang Isbat.
Wapres meminta umat muslim di Indonesia untuk menyikapi perbedaan tersebut dengan toleransi sesuai keyakinannya masing-masing.
“Maka, yang ditempuh adalah adanya sikap bisa toleransi antara dua kelompok ini untuk masing-masing. Ya Lebaran sesuai dengan keyakinannya, dengan hitungannya. Jadi, bahasa Jawanya legowo,” pintanya.
Lebih jauh, Wapres mengemukakan penyebab perbedaan itu terletak pada metode penetapannya. Pemerintah, lanjut Wapres, menggunakan metode imkanur rukyah yang menggabungkan hisab dan rukyah.