Sampai dengan September 2024, telah terbentuk 31 Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di 31 provinsi. Dari sektor industri halal juga telah terdapat 4 Kawasan Industri Halal di Indonesia, yaitu Modern Halal Valley Cikande di Provinsi Banten, Halal Industrial Parks Sidoarjo di Provinsi Jawa Timur, Bintan Inti Halal Hub di Provinsi Kepulauan Riau, dan Jababeka Halal Industrial Clusters di Provinsi Jawa Barat. KDEKS dan KIH tersebut akan mendukung penguatan ekonomi dan keuangan syariah di daerah-daerah, sehingga ketahanan ekonomi nasional juga akan meningkat.
Kinerja Keuangan Syariah
Di sektor keuangan syariah, Total Aset Keuangan Syariah sampai dengan Juni 2024 adalah sebesar Rp2.756,45 triliun, yang mana jumlah ini tumbuh sebesar 12,48 persen di 2023 year-on-year. Adapun market share keuangan syariah (tidak termasuk saham syariah) kini mencapai 11,41 persen.
Sampai September 2024, Kontribusi Penguatan APBN melalui Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) secara akumulatif mencapai Rp2.808,66 triliun dengan outstanding sebesar Rp1.565,72 triliun.
Literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Tercatat indeks literasi keuangan syariah nasional (OJK) meningkat dari 9,14 persen di 2022 menjadi 39,11 persen di 2023, sedangkan indeks literasi ekonomi syariah nasional (Bank Indonesia) meningkat dari 23,3 persen di 2022 menjadi 28,01 persen di 2023.
Pengumpulan ZIS hingga Wakaf
Adapun dana sosial syariah juga tumbuh signifikan dalam lima tahun terakhir. BAZNAS merilis capaian pengumpulan zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lain (ZIS-DSKL) per Juni 2024 mencapai Rp26,1 triliun atau tumbuh 68,3 persen (yoy).