Ia pun menyebut bahwa kejahatan ini bisa ditangkal dengan FakeCatcher, di mana detektor akan bekerja dengan menganalisis aliran darah dalam piksel video untuk menentukan keaslian video hanya dalam hitungan milidetik.
Untuk diketahui, selama ini pendeteksi deepfake akan melihat data mentah untuk menemukan keaslian video. Namun dengan, FakeCatcher sistem akan mencari petunjuk autentik dalam video dan menilai keasliannya.
Ilke Demir menerangkan bahwa saat jantung manusia memompa darah, pembuluh darah otomatis juga berubah warna. Sinyal aliran darah ini dikumpulkan dari seluruh wajah dan algoritme menerjemahkan sinyal ini ke dalam peta.
Kemudian, dengan menggunakan deep learning, FakeCatcher dapat langsung mendeteksi apakah video itu asli atau palsu. Ilke Demir juga menyebut, 72 aliran dapat dianalisis sekaligus menggunakan salah satu prosesor Xeon Generasi ke-3.