Sementara di Amerika Serikat dan Kanada, terjadi peningkatan sebesar 10 persen menjadi 1,3 juta unit. Eropa yang menjadi pasar terbesar kedua kendaraan listrik setelah China, alami penurunan sebesar 4 persen, dengan total penjualan 2,2 juta unit. Sedangkan di luar wilayah tersebut, penjualan naik 25 persen.
Manajer data dari Rho Motion, Charles Lester, mengatakan bahwa rekor ini membawa harapan baru bagi industri kendaraan listrik. Meski ada perlambatan di beberapa wilayah yang menimbulkan keraguan terhadap transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan.
"Meskipun elektrifikasi transportasi sepertinya tidak bisa dihindari, penurunan penjualan yang terjadi baru-baru ini di banyak belahan dunia telah menimbulkan keraguan yang kini bisa disingkirkan," kata Lester seperti dikutip dari Carscoops.
(Febrina Ratna)